Monday, September 5, 2022

 

 

Judul            : Mangatasi Kebutuntuan Ide dalam Menulis
Resume ke   : 7
Gelombang   : 27
Tanggal         : 5 September 2022
Tema            Writer's Block
narasumber   : Ditta Widya Utami, S. Pd,. Gr.

Menjadi penulis sebenarnya tidak sesulit yang dipikirkan. Kita hanya perlu mencoba menuangkan ide atau inspirasi yang ada di kepala kita. Inspirasi menulis dapat diperoleh dari pengalaman, referensi bacaan, kejadian sekitar, imajinasi atau keinginan yang kita dambakan. Namun, sering kali kita tidak mendapatkan inspirasi dalam menulis. Rasanya buntu dan tak tahu harus memulai menulis apa.

Ini juga yang saya alami beberapa hari ini. Saat ini saya mengikuti tantangan Om Jay untuk menulis setiap hari selama 2 bulan. Tetapi akhir-akhir ini saya susah sekali mencari ide menulis. Kadang laptop hanya saya pandangi bermenit-menit bahkan berjam-jam lalu saya matikan lagi, karena ide yang tak kunjung datang. Setelah saya baca-baca dari internet, ternyata masalah ini memang kerap dialami para penulis, baik yang pemula maupun yang profesional sekalipun.

Kebetulan sekali, materi pelatihan Belajar Menulis PGRI pertemuan ke-7 malam ini, membicarakan tentang hal itu. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pas banget dengan masalah yang sedang saya hadapi. Maka begitu membaca judul materi malam ini, “Writer’s Block” ,saya sangat antusias untuk mengikutinya.

Moderator malam ini adalah ibu Raliyanti bersama narasumber hebat Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr. Setelah mempersilakan peserta mengisi link presensi, bu Rali mulai memperkenalkan profil narasumber. Narasumber adalah seorang guru muda, cantik, dan berprestasi asal Subang, Jawa Barat. Beliau adalah alumni BM PGRI angkatan 7. Profil lengkap beliau telah dirangkum dalam tautan berikut https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Setelah menyapa peserta pelatihan, narasumber mulai memaparkan materi.

Apa itu Writer’s  Block ?

Menurut  Wikipedia, Writre's Block berarti keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Keadaan ini bisa menyerang siapa saja. Orang yang sudah mempunyai komitmen tinggi untuk menulis pun, kadang tak luput dari sindrom WB ini. Waktunya pun bervariasi, bisa di awal, di tengah, maupun di akhir proses menulis.

Saat WB sedang menyerang, kita harus segera sadar dan mengambil tindakan. Jangan sampai WB menjangkit menjadi penyakit yang melekat dalam jangka waktu yang lama yang akhirnya bisa mengubur potensi kita menjadi penulis hebat.

Apa saja tanda-tanda WB?


Dimuat dalam laman https://blog.skillacademy.com/writers-block-adalah, tanda-tanda WB diantaranya :

  1.  Kehilangan semangat menulis
  2.   Susah fokus
  3. Mengalami kelelahan otak
  4. Merasa kehabisan ide
  5. Stres terus-menerus

Lalu apa penyebab WB?


1.    Mencoba topik dan metode baru

Mencoba hal baru memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada kalanya hal ini membuat kita kesulitan untuk mengembangkan tulisan karena kita belum terbiasa. Misal, kita bisa menulis cerpen kemudian menulis artikel ilmiah, tentu akan canggung. Maka untuk mengatasinya kita perlu mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis, agar kemampuan kita terasah.

2.    Stres

Stres biasanya terjadi karena beban yang melebihi kapasitas sehingga menyebabkan kita merasa jenuh. Saat stres membuat kita WB, sebaiknya kita rehat sejenak, jalan-jalan, atau melakukan relaksasi supaya mood kita kembali lagi.

Upaya mengatasi stres lainnya adalah dengan menulis itu sendiri. Dengan menulis ekspresif kita bisa meluapkan perasaan kita dalam bentuk tulisan, sehingga menjadi self healing bagi diri.

3.    Over perfeksionis

Kita tak perlu takut tulisan kita kurang bagus atau pembaca tulisan kita tidak banyak. Karena penulis hebat sekalipun kadang merevisi karyanya beberapa kali. Sikap terlalu perfeksionis justru bisa membuat kita WB. Yakini setiap tulisan pasti memiliki jodoh pembacanya masing-masing.


Nah, kalau sudah terjangkit WB, segera ambil tindakan ya! Selain cara di atas, ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk mengatasi WB, apa saja? Yuk simak !


1.        Hindari hal-hal yang mendistraksi

Kenali hal-hal yang bisa mendistraksi kita, misal HP maka simpan dulu HP kita, atau suasana yang ramai, maka kita perlu berpindah ke tempat yang lebih tenang,  atau makanan, maka kita perlu jauhkan makanan dari pandangan kita.

2.        Perbanyak membaca referensi

Dengan membaca banyak referensi tentu akan menambah inspirasi dan motivasi kita agar juga bisa  berkarya seperti penulis lain.

3.        Membuat target untuk diri sendiri

Dengan membuat target dan berkomitmen untuk menepatinya, tentu akan mendorong kita untuk tidak larut dalam WB ini, sehingga kita bisa kembali produktif.

  Dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasi WB, semoga kita bisa terus produktif menulis dan tidak terperangkap dalam situasi kebuntuan yang berkepanjangan.

Begitu menariknya materi malam ini sampai tak sadar bahwa materi sudah selesai. Setelah mendapat materi malam ini, saya jadi tahu bagaimana seharusnya mengatasi kebuntuan ide yang saya alami ini. Besok saya yakin ide dan inspirasi untuk menulis akan mengalir layaknya ait terjun “Grojogan Sewu” yang alirannya selalu deras terutama di musim penghujan.

 

13 comments:

Resume Pertemuan ke-24 BM PGRI Gelombang 27

  Menulis di Kala Sakit Resume ke-23 Gelombang 27 Tanggal : 14 Oktober 2022 Tema : Menulis di Kala Sakit Narasumber : Suharto, M. ...