Friday, October 14, 2022

Resume Pertemuan ke-24 BM PGRI Gelombang 27

 Menulis di Kala Sakit

Resume ke-23

Gelombang 27

Tanggal : 14 Oktober 2022

Tema : Menulis di Kala Sakit

Narasumber : Suharto, M. Pd

Moderator : Raliyanti

Pertemuan demi pertemuan telah terlewati dalam rangkaian kegiatan Belajar Menulis bersama PGRI di gelombang 27 ini. Ada peserta yang semangatnya kian membara untuk segera menerbitkan buku, tetapi mungkin ada juga peserta yang justru semangatnya mengendur. Jika Anda salah satunya, jangan biarkan rasa itu menguasai Anda. Segera tepis rasa malas itu jauh-jauh dan mari kembali bangkit. Saatnya kita bergandeng tangan bersama untuk mewujudkan mimpi menjadi penulis dengan melahirkan buku solo melalui kumpulan resume atau materi yang lain.

Pertemuan malam ini sungguh sangat menginspirasi dan memotivasi peserta BM PGRI, khususnya saya pribadi. Pertemuan malam ini menghadirkan Bapak Suharti, M. Pd sebagai narasumber. Beliau adalah guru di MTsN 5 Jakarta yang sangat aktif menulis dan telah melahirkan beberapa karya buku.

Cing Ato, begitulah beliau biasa disapa, memiliki semangat yang luar biasa dalam menulis. Awal Cing Ato menulis adalah tatkala beliau ingin memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat. Berbagai pelatihan Cing Ato ikuti, bahkan rela meninggalkan istri dan buah hati karena harus mengikuti pelatihan di tempat yang jauh dari rumah. Selain berkorban waktu, biaya yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit. Namun, karena kemauan yang tinggi dari Cing Ato, segala halangan tidak menghentikan semangat untuk terus belajar agar bisa menulis dengan baik dan benar.

Hingga suatu hari, Cing Ato terserang penyakit yang langka yang membuatnya tak bisa bergerak bahkan sulit bernapas hingga harus dibantu dengan ventilator. Keadaan Cing Ato yang lumpuh membuatnya harus dirawat selama 1 bulan 13 hari di ruang ICU. Badannya yang tadinya segar dan gagah, saat itu tinggallah kulit dan tulang. Hingga banyak yang pesimis akan kondisi beliau. Selanjutnya Cing Ato dipindah ke ruang HCU selama hampir 3 bulan.

Di ruang HCU, Cing Ato selalu menggunakan ventilator sebagai alat bantu pernapasan Hingga suatu waktu ventilator tersebut rusak. Dari rusaknya ventilator ini, ternyata membuktikan bahwa Cing Ato bisa lepas dari ventilator. Akhirnya Cing Ato diperbolehkan pulang, tetapi masih dalam kondisi sakit dan belum bisa bergerak. Hampir satu tahun Cing Ato hanya berbaring di tempat tidur. Jenuh, bosan, dan hampir stress, itulah yang dirasakan Cing Ato saat itu.

Saat itu Cing Ato mendengar suara HP istrinya yang tertinggal di rumah. Cing Ato meminta asisten rumah tangganya untuk meletakkan HP tersebut di dada. Ternyata Cing Ato bisa menyentuh HP. Dari sinilah Cing Ato kembali bersemangat untuk bisa menuliskan kisah-kisahnya di media sosial, yaitu Facebook. Senin-Jumat beliau menulis motivasi. Sabtu dan Minggu untuk menulis apa yang sedang dialami dan dirasakan.

Kondisi Cing Ato sebelum sakit

Kondisi Cing Ato saat awal sakit

Kondisi Cing Ato saat sakit

Dari tulisan-tulisan Cing Ato banyak yang mengapresiasi. Bahkan Om Jay pun menghubungi Cing Ato dan mengajak mengikuti BM PGRI Gelombang 8. Cing Ato pun mengiyakan ajakan Om Jay. Meski tidak lulus di gelombang 8, namun materi-materi pelatihan selalu disimpan di blog dan wordpress. Akhirnya resume kelas BM Gelombang 8 berhasil dibukukan oleh Cing Ato.

Dalam keadaan sakit, Cing Ato berhasil menerbitkan 2 buku yang berjudul “GBS Menyerangku” dan “Menuju Pribadi Unggul: Seni Menata Diri”. Dari dua karya ini akhirnya Cing Ato  secara estafet melahirkan krya-karya yang lain, seperti buku motivasi, memor, cerpen, novel Betawi, buku panduan menulis, dll. Saat ini sedang menunggu terbit buku ke-13 dan 14, yaitu “Catatan Harian Sang Guru” dan “Catatan Harian Guru Blogger Madrasah”.

Buku Karya Cing Ato

Buku Karya Cing Ato

Cover yang didesain sendiri oleh Cing Ato

Cover yang didesain sendiri oleh Cing Ato

Cing Ato menjelaskan hikmah yang beliau rasakan dengan tetap menulis di kala sakit, yaitu :

1.    Kedatangan para Youtuber

2.    Mendapatkan penghargaan “Pahlawan Pendidikan” dari Bang Japar Jakarta.

3.    Menjadi Narasumber Pelatihan Menulis di Komunitas Belajar Menulis di KSGN PGRI.

4.    Mempunyai banyak teman baru.

5.    Menginspirasi teman lain untuk menulis buku.

Dari kisah beliau dapat kita ambil beberapa hikmah, diantaranya :

1.    Sakit bukanlah halangan untuk kita tetap menulis.

2.    Inspirasi menulis dapat berasal dari kisah yang kita alami.

3.  Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak, tetap optimis dan yakin akan pertolongan Allah.

4.    Berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui tulisan kita.

5.    Tetap bersabar akan ujian yang Allah berikan dan mencoba mengisi setiap waktu dengan hal yang positif.

Demikian resume pertemuan malam ini, sungguh sangat malu rasanya bila kita dalam keadaan sehat, merasa malas dan tidak menulis hanya karena tidak mendapatkan ide atau inspirasi, padahal inspirasi dan ide menulis dapat kita peroleh dari pengalaman hidup atau kisah hidup kita. Semoga resume ini dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

5 comments:

  1. MasyaAlloh keren Bu ..dan lengkap resumenya ✊😍

    ReplyDelete
  2. Resume yang luar biasa, ibu ayo nulis lagi di Kompasiana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mksh Pak Ahmad.. Ya Pak Ahmad, InsyaAllah, msh WB nih hee

      Delete
  3. Kisah tentang cing atho
    Masih sellau membuat haru
    Meski berkali-kali mendengar dan membaca

    ReplyDelete

Resume Pertemuan ke-24 BM PGRI Gelombang 27

  Menulis di Kala Sakit Resume ke-23 Gelombang 27 Tanggal : 14 Oktober 2022 Tema : Menulis di Kala Sakit Narasumber : Suharto, M. ...